Selasa, 31 Oktober 2017

MAKALAH : Perekonomian Indonesia



KATA PENGANTAR
                
Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Perekonomian Indonesia.
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Tanah Merah,     Oktober 2017

Penyusun


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A.    Latar Belakang..................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah................................................................................. 1
C.     Tujuan................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................ 2
A.    Analisa Industri pengganti Ekspor....................................................... 2
B.     Analisa Industri Pendorong Ekspor..................................................... 5
C.     Analisa Teknologi dan Pengangguran.................................................. 5
BAB III PENUTUP......................................................................................... 7
A.    Kesimpulan........................................................................................... 7
B.     Saran .................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 8








BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dalam sebuah perekonomian sektor industri dianggap sebagai sektor yang mampu menjadi pimpinan dari sektor lain. Produk industri mempunyai nilai jual yang tinggi dari pada sekor lain. Hal tersebut dikarenakan produk inustri sangat beragam dan memberika nilai dan manfaat yang tinggi bagi masyarakat. Industri menjadi penolong bagi perekonomian suatu negara, sehingga pemerintah banyak memberikan kebijaksanaan- kebijaksanaan tentang industri. Namun kebijaksanaan itu terkadang tidak atau kurang diadaptasi dengan kondisi sosial masyarakat setempat, misalnya penguasaan teknologi, ketersediaan sumber daya, dll. Perkembangan sektor industri harus sejajar dan sejalan dengan sektor lain yang non industri seperti sektor pertnian, perkebunan, perikanan, dan sektor- sektor lain.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimanakah Analisa Industri pengganti Ekspor?
2.      Bagaimanakah Analisa Industri Pendorong Ekspor?
3.      Bagaimanakah Analisa Teknologi dan Pengangguran?

C.    Tujuan
1.      Mengetahui Bagaimanakah Analisa Industri pengganti Ekspor
2.      Mengetahui Bagaimanakah Analisa Industri Pendorong Ekspor
3.      Mengetahui Bagaimanakah Analisa Teknologi dan Pengangguran


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Analisa Industri pengganti Ekspor
Industri pengganti impor atau dapat dikatakan inward looking, pada dasarnya berorientasi kepada PSS dalam negri yang mengutamakan barang–barang olahan dalam negri. Tetapi dibatasi dalam mengimpor barang olahan, kerena dilindungi dengan kebijakan proteksi. Jadi barang yang diimpor diusahakan tidak diimpor lagi, tetapi diproduksi di dalam negri.
Kebanyakan negara berkembang memajukan industrialisasi di negaranyaa dengan harapan akan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Disisi lain, penyelenggaraan indutrialisasi membutuhkan banyak perlengkapan kapital. Tetapi kebanyakan negra berkembang dalam mampu membuat perlengkapan kapital tersebut secara mandiri. Untuk membuat perlengkapan kapital tersebut negara berkembang akan mengekspor barang primernya agar dapat diimpor dengan barang kapital. Namun, karena terlalu fokus pada produksi primer untuk diekspor, negara berkembang mengalami ketidakstabilan pendapat yang diesebabkan karena persaingan barang impor yang semakin besar dan nilai tukar barang impor negara berkembang rendah.
 Untuk mengatasi masalah tersebut, penganti impor dan pendorong ekspor merupakan cara terbaik untuk mengatasi masalah tersebut. Melalui pengganti impor harusnya tidak diberlakukan yang membatasi impor barang produksi impor agar elastisitas pendapatan lebih tinggi.

Tingginya elastisitas pendapatan terhadap impor barang produksi di Negara berkembang disebabkan oleh :
1.       Bertambahanya jumlah menduduk dan berlakunya efek pamer internasional
2.       Kebutuhan barang produksi semakin besar
3.       Usaha meningkatkan hasil produksi primer guna meningkatkan pendapatan devisa
Berhasilnya pembangunan ekonomi negara maju diawali dengan industrialisasi dengan cara menciptakan produk untuk memenuhi kebutuhan di dalam negri. Setelah disubtitusi sebagian hasilnya diekspor dan ditukar dengan barang kebutuhan pembangunan ke luar negri.
 Sedangkan dinegara berkembang selain mengimpor barang indutri, negara berkembang pun dapat mengekspor bahan makanan . industri subtitusi impor dalam pelaksanaannya dibutuhkan banyak devisa agara memicu dinaikkannya pendapatan sektor ekspor, negara terpaksa mengadakan pinjaman luar negri.

a.       Motif-Motif Subtitusi Impor
1.      Bagi negara berkembang, subtitusi impor dimaksudkan untuk mengrangi atau menghemat devisa.
2.      Subtitusi impor timbul bila pemerintah suatu negara berusaha memperbaiki neraca pembayarannya, baik melalui kuota maupun tarif.
3.      Angkapan bahwa industri subtitusi impor bukan untuk merugi atau mengganti banrang impor, namun karena pemerintah bertujuan untuk mengembangkan perekonomian dalan negeri

Masalah yang muncul dalam subtitusi impor yaitu :
1.      Kualitan barang yang dihasilkan
2.      Efisiensi alokasi faktor produksi
3.      Biaya produksi

b.      Subtitusi Impor dan Pinjaman Luar Negri
Jumlah kapital negara berkembang jauh lebih sedikit dibandingkan kebutuhan pembangunannya, karena belum dapat memproduksi sendiri alat. Terpaksa harus mengimpor dari negara lain, pembayarannya menggunakan devisa.
Sumber devisa utama suatu negra berasal dari ekspor barang dan jasa serta pinjaman luar negri. Negara berkembang melakukan pinjaman luar negeri karena rendahnya devisa, akibat nilai tukar barang produksi primernya rendah di pasar luar negeri.

c.       Segi Positif & Negatif Dari Pinjaman Luar Negeri
1.       Dari segi positif
Merupakan sumber yang tidak sedikit peranannya dalam pembangunan ekonomi negara termasuk pembangunan subtitusu impor
2.       Dari segi negatif
Adanya pinjaman luar negri suatu negara akan terikat suatu kewajiban, yakni kewajiban membayar pinjaman tersebut, kemampuan untuk mengimpor barang guna memenuhi kebutuhan dalam negeri akan berkurang, devisa yang diperoleh dari pendapata ekspor harus digunakan untuk nengangsur pinjaman. Dengan demikian akan terjadi purchasing power dalam negeri .

d.      Subtitusi Impor Dalam Inflasi
Inflasi dapat mengguntungkan dalam suatu perekonomian, namun tak jarang onflasi banyak merugikan. Keuntungannya adalah inflasi dapat  membawa perbaikan bidang ekonomi maupun non ekonomi. Pada negara maju inflasi lunak mendorong kegiatan ekonomi dan pembanguan yang berdampak pada tingkat full employment.
Hal ini tidak dapat terjadi pada negara berkembang dikarenakan :
1.       Negara mempunyai sedikit excess capacity
2.       Inflasi tidak diikuti naiknya investasi riil
3.       Pendapatan masih rendah

e.       Subtitusi Impor Di Berbagai Sektor
Subtitusi impor dianggap ada apabila suatu barang tingkat produksinya meningkat lebih cepat dari pada impornya. Namun ini mempunyai kelemahan bila ternyata produksi dalam negeri tetap, sedangkan impornya menurun karena berbagai pembatasan.
1.       Industry Barang Pokok
2.       Industry Pangan ( pertaian )
3.       Industry Jasa

B.     Analisa Industri Pendorong Ekspor
Strategi industru pendorong ekspor yakni strategi yang memfokuskan pada pengembangan industri nasional lebih berorientasi ke pasar internasiona dalam usaha pengembangan industri. Ekspor komoditi primer secara langsung berangsur–angsur diganti dengan ekpor komoditi yang sudah diolah di dalam negeri. Strategi pendorong ekspor dilandasi oleh pemikiran bahwa laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi hanya bisa direalisasikan jika produk – produk yang dibuat didalam negeri dijual dipasar X .

Rekomendasi agar strategi ini dapat berhasil :
1.      Nilai tukar harus realistis
2.      Adanya insentif untuk peningkatkan ekspor
3.      Tingkat proteksi impornya harus rendah

C.    Analisa Teknologi dan Pengangguran
Pada dasarnya teknolgi juga mempunyai dampak negatif bagi manusia,. karena makin berkembangnya IPTEK menyebabkan manusia berfikir praktis, sealalu mengerjakan tugas dengan cara meng – copy tugas orang lain sehingga manusia tidak mempunyai skill yang dibutuhkan perusahaan atau tempat berkerja lainnya. Hal itu menyebabkanterjadinya pengangguran. Perkembangan IPTEK membuahkan revolusi industri yang menindas kelas pekerja dan melahirkan komunisme, selain itu juga menyebabkan kerusakan ekosistem alam akibat dari kemajuan IPTEK.
Kemajuan teknologi akan meningkatkan kemapuan produktivitas dunia industri baik dari aspek teknologi industri maupun pada aspek jenis produksi. Investasi dan reinvastasi yang berlangsung secara besar – besaran yang akan semakin meninngkatkan produktivitas dunia ekomoni, di masa depak perkembangan teknologi di dunia industri akan semakin penting. Tanda – tanda telah menunjukkan bahwa akan segara muncul teknologi bisnis yang memungkinkan konsumen secara langsung dan selera individu dapat dipenuhi dan yang lebih penting konsumen tidak perlu pergi ke toko.
Kecenderungan perkembangan teknologi dan ekonomi akan bedampak pada penyerapan tenaga kerja dan kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan. Kualifikasi tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja yang di butuhkan akan mengalami perubahan yang cepat. Akibatnya, pendidikan yang diperlukan adalah pendidikan yang menghasilkan tenaga kerja yang mampu mentrasformasikan pengetahuan dan skill sesuai dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja yang berubah.
Pembanguanan dan perkembangan industri mengakibatkan terjadi perubahan-perubahan di berbagai aspek sosial masyarakat, perubahan tersebut meliputi perubahan mata pencarian, perubahan jumlah kesempatan, perubahan tingkat pendapatan dan perubahan jumlah sasaran dan prasarana. Dampak dari pembangunan industri yang memberikan keuntungan meningkat baik langsung maupun tidak langsung dari kondisi sebelumnya.

Berikut dampak positif dan dampak negatif dari perkembangan teknologi
1.       Dampak positif
·         Penciptakan peluang usahan dan pekerjaan
·         Ketersediaan saranan dan prasarana
2.       Dampak Negatif
·         Pencemaran lingkungan
·         Potensi Komflik



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
penganti impor dan pendorong ekspor merupakan cara terbaik untuk mengatasi masalah tersebut. Melalui pengganti impor harusnya tidak diberlakukan yang membatasi impor barang produksi impor agar elastisitas pendapatan lebih tinggi.
Strategi industri pendorong ekspor yakni strategi yang memfokuskan pada pengembangan industri nasional lebih berorientasi ke pasar internasiona dalam usaha pengembangan industri. Ekspor komoditi primer secara langsung berangsur–angsur diganti dengan ekpor komoditi yang sudah diolah di dalam negeri. Strategi pendorong ekspor dilandasi oleh pemikiran bahwa laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi hanya bisa direalisasikan jika produk– produk yang dibuat didalam negeri dijual dipasar X.

B.     Saran
Di era globalisasi seperti sekarang ini nampaknya jika suatu Negara mampu menumbuh kembangkan sektor industrinya, maka dapat dipastikan Negara tersebut akan tumbuh menjadi Negara yang maju. Khusus indonesia, Negara kita selama ini memang cenderung untuk bergerak disektir pertanian. Penulis sangat mendukung adanya pasar perdaganagn bebas cina, mudah-mudahan akibat dari adanya perdagangan bebas tersebut indonesia mampu menunjukkan tajinya untuk kemudian mampu bersaing dengan Negara-negara maju lainnya. Oleh karena itu, seharusnya kebijakan-kebijakan perekonomian indonesia lebih menitikberatkan sektor indsutri tapi tanpa mengecualikan sektor-sektor penting lainnnya.


DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Lincolin. 2004. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: STIE YKPN
Dumairy. 1996. Perekonomian Indonesia. Jakarta: Erlangga.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar