KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Perekonomian Indonesia”.
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan
yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam
menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan
tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Tanah Merah, Oktober
2017
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
C. Tujuan................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................ 2
A. Analisa Industri pengganti Ekspor....................................................... 2
B. Analisa Industri Pendorong Ekspor..................................................... 5
C. Analisa Teknologi dan Pengangguran.................................................. 5
BAB III PENUTUP......................................................................................... 7
A.
Kesimpulan........................................................................................... 7
B.
Saran .................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 8
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam sebuah perekonomian sektor
industri dianggap sebagai sektor yang mampu menjadi pimpinan dari sektor lain.
Produk industri mempunyai nilai jual yang tinggi dari pada sekor lain. Hal
tersebut dikarenakan produk inustri sangat beragam dan memberika nilai dan
manfaat yang tinggi bagi masyarakat. Industri menjadi penolong bagi
perekonomian suatu negara, sehingga pemerintah banyak memberikan kebijaksanaan-
kebijaksanaan tentang industri. Namun kebijaksanaan itu terkadang tidak atau
kurang diadaptasi dengan kondisi sosial masyarakat setempat, misalnya
penguasaan teknologi, ketersediaan sumber daya, dll. Perkembangan sektor
industri harus sejajar dan sejalan dengan sektor lain yang non industri seperti
sektor pertnian, perkebunan, perikanan, dan sektor- sektor lain.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimanakah
Analisa Industri pengganti Ekspor?
2.
Bagaimanakah
Analisa Industri Pendorong Ekspor?
3.
Bagaimanakah
Analisa Teknologi dan Pengangguran?
C.
Tujuan
1.
Mengetahui
Bagaimanakah Analisa Industri pengganti Ekspor
2.
Mengetahui
Bagaimanakah Analisa Industri Pendorong Ekspor
3.
Mengetahui
Bagaimanakah Analisa Teknologi dan Pengangguran
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Analisa Industri pengganti Ekspor
Industri pengganti impor atau dapat dikatakan inward
looking, pada dasarnya berorientasi kepada PSS dalam negri yang mengutamakan
barang–barang olahan dalam negri. Tetapi dibatasi dalam mengimpor barang
olahan, kerena dilindungi dengan kebijakan proteksi. Jadi barang yang diimpor
diusahakan tidak diimpor lagi, tetapi diproduksi di dalam negri.
Kebanyakan negara berkembang memajukan industrialisasi di negaranyaa
dengan harapan akan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Disisi lain,
penyelenggaraan indutrialisasi membutuhkan banyak perlengkapan kapital. Tetapi
kebanyakan negra berkembang dalam mampu membuat perlengkapan kapital tersebut
secara mandiri. Untuk membuat perlengkapan kapital tersebut negara berkembang
akan mengekspor barang primernya agar dapat diimpor dengan barang kapital.
Namun, karena terlalu fokus pada produksi primer untuk diekspor, negara
berkembang mengalami ketidakstabilan pendapat yang diesebabkan karena
persaingan barang impor yang semakin besar dan nilai tukar barang impor negara
berkembang rendah.
Untuk mengatasi masalah tersebut, penganti impor
dan pendorong ekspor merupakan cara terbaik untuk mengatasi masalah tersebut.
Melalui pengganti impor harusnya tidak diberlakukan yang membatasi impor barang
produksi impor agar elastisitas pendapatan lebih tinggi.
Tingginya
elastisitas pendapatan terhadap impor barang produksi di Negara berkembang
disebabkan oleh :
1. Bertambahanya
jumlah menduduk dan berlakunya efek pamer internasional
2. Kebutuhan
barang produksi semakin besar
3. Usaha meningkatkan
hasil produksi primer guna meningkatkan pendapatan devisa
Berhasilnya pembangunan ekonomi negara
maju diawali dengan industrialisasi dengan cara menciptakan produk untuk
memenuhi kebutuhan di dalam negri. Setelah disubtitusi sebagian hasilnya diekspor
dan ditukar dengan barang kebutuhan pembangunan ke luar negri.
Sedangkan dinegara berkembang
selain mengimpor barang indutri, negara berkembang pun dapat mengekspor bahan
makanan . industri subtitusi impor dalam pelaksanaannya dibutuhkan banyak devisa
agara memicu dinaikkannya pendapatan sektor ekspor, negara terpaksa mengadakan
pinjaman luar negri.
a.
Motif-Motif Subtitusi Impor
1. Bagi negara
berkembang, subtitusi impor dimaksudkan untuk mengrangi atau menghemat devisa.
2. Subtitusi impor
timbul bila pemerintah suatu negara berusaha memperbaiki neraca pembayarannya,
baik melalui kuota maupun tarif.
3. Angkapan bahwa
industri subtitusi impor bukan untuk merugi atau mengganti banrang impor, namun
karena pemerintah bertujuan untuk mengembangkan perekonomian dalan negeri
Masalah yang
muncul dalam subtitusi impor yaitu :
1.
Kualitan barang
yang dihasilkan
2.
Efisiensi
alokasi faktor produksi
3.
Biaya produksi
b.
Subtitusi Impor dan Pinjaman Luar Negri
Jumlah kapital negara berkembang jauh
lebih sedikit dibandingkan kebutuhan pembangunannya, karena belum dapat
memproduksi sendiri alat. Terpaksa harus mengimpor dari negara lain,
pembayarannya menggunakan devisa.
Sumber devisa utama suatu negra berasal
dari ekspor barang dan jasa serta pinjaman luar negri. Negara berkembang
melakukan pinjaman luar negeri karena rendahnya devisa, akibat nilai tukar
barang produksi primernya rendah di pasar luar negeri.
c.
Segi Positif & Negatif Dari
Pinjaman Luar Negeri
1. Dari segi positif
Merupakan sumber yang tidak sedikit
peranannya dalam pembangunan ekonomi negara termasuk pembangunan subtitusu
impor
2. Dari segi negatif
Adanya pinjaman luar negri suatu negara akan terikat
suatu kewajiban, yakni kewajiban membayar pinjaman tersebut, kemampuan untuk
mengimpor barang guna memenuhi kebutuhan dalam negeri akan berkurang, devisa
yang diperoleh dari pendapata ekspor harus digunakan untuk nengangsur pinjaman.
Dengan demikian akan terjadi purchasing power dalam negeri .
d.
Subtitusi Impor Dalam Inflasi
Inflasi dapat mengguntungkan dalam
suatu perekonomian, namun tak jarang onflasi banyak merugikan. Keuntungannya
adalah inflasi dapat membawa perbaikan bidang ekonomi maupun non ekonomi.
Pada negara maju inflasi lunak mendorong kegiatan ekonomi dan pembanguan yang
berdampak pada tingkat full employment.
Hal ini tidak
dapat terjadi pada negara berkembang dikarenakan :
1. Negara
mempunyai sedikit excess capacity
2. Inflasi tidak
diikuti naiknya investasi riil
3. Pendapatan
masih rendah
e.
Subtitusi Impor Di Berbagai Sektor
Subtitusi impor dianggap ada apabila
suatu barang tingkat produksinya meningkat lebih cepat dari pada impornya.
Namun ini mempunyai kelemahan bila ternyata produksi dalam negeri tetap,
sedangkan impornya menurun karena berbagai pembatasan.
1. Industry Barang
Pokok
2. Industry Pangan
( pertaian )
3. Industry Jasa
B.
Analisa Industri Pendorong Ekspor
Strategi industru pendorong ekspor
yakni strategi yang memfokuskan pada pengembangan industri nasional lebih
berorientasi ke pasar internasiona dalam usaha pengembangan industri. Ekspor
komoditi primer secara langsung berangsur–angsur diganti dengan ekpor komoditi yang sudah diolah
di dalam negeri. Strategi pendorong ekspor dilandasi oleh pemikiran bahwa laju
pertumbuhan ekonomi yang tinggi hanya bisa direalisasikan jika produk – produk
yang dibuat didalam negeri dijual dipasar X .
Rekomendasi
agar strategi ini dapat berhasil :
1.
Nilai tukar
harus realistis
2.
Adanya insentif
untuk peningkatkan ekspor
3.
Tingkat
proteksi impornya harus rendah
C.
Analisa Teknologi dan Pengangguran
Pada dasarnya teknolgi juga mempunyai
dampak negatif bagi manusia,. karena makin berkembangnya IPTEK menyebabkan
manusia berfikir praktis, sealalu mengerjakan tugas dengan cara meng – copy
tugas orang lain sehingga manusia tidak mempunyai skill yang dibutuhkan
perusahaan atau tempat berkerja lainnya. Hal itu menyebabkanterjadinya
pengangguran. Perkembangan IPTEK membuahkan revolusi industri yang menindas
kelas pekerja dan melahirkan komunisme, selain itu juga menyebabkan kerusakan
ekosistem alam akibat dari kemajuan IPTEK.
Kemajuan teknologi akan meningkatkan
kemapuan produktivitas dunia industri baik dari aspek teknologi industri maupun
pada aspek jenis produksi. Investasi dan reinvastasi yang berlangsung secara
besar – besaran yang akan semakin meninngkatkan produktivitas dunia ekomoni, di
masa depak perkembangan teknologi di dunia industri akan semakin penting. Tanda
– tanda telah menunjukkan bahwa akan segara muncul teknologi bisnis yang
memungkinkan konsumen secara langsung dan selera individu dapat dipenuhi dan
yang lebih penting konsumen tidak perlu pergi ke toko.
Kecenderungan perkembangan teknologi dan ekonomi akan bedampak pada
penyerapan tenaga kerja dan kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan.
Kualifikasi tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja yang di butuhkan akan
mengalami perubahan yang cepat. Akibatnya, pendidikan yang diperlukan adalah
pendidikan yang menghasilkan tenaga kerja yang mampu mentrasformasikan
pengetahuan dan skill sesuai dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja yang
berubah.
Pembanguanan dan perkembangan industri
mengakibatkan terjadi perubahan-perubahan di
berbagai aspek sosial masyarakat, perubahan tersebut meliputi perubahan mata
pencarian, perubahan jumlah kesempatan, perubahan tingkat pendapatan dan
perubahan jumlah sasaran dan prasarana. Dampak dari pembangunan industri yang
memberikan keuntungan meningkat baik langsung maupun tidak langsung dari
kondisi sebelumnya.
Berikut dampak positif dan dampak
negatif dari perkembangan teknologi
1. Dampak positif
·
Penciptakan peluang usahan dan
pekerjaan
·
Ketersediaan saranan dan prasarana
2. Dampak Negatif
·
Pencemaran lingkungan
·
Potensi Komflik
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
penganti impor dan pendorong ekspor merupakan cara
terbaik untuk mengatasi masalah tersebut. Melalui pengganti impor harusnya
tidak diberlakukan yang membatasi impor barang produksi impor agar elastisitas
pendapatan lebih tinggi.
Strategi industri pendorong ekspor yakni strategi yang memfokuskan pada
pengembangan industri nasional lebih berorientasi ke pasar internasiona dalam
usaha pengembangan industri. Ekspor komoditi primer secara langsung berangsur–angsur diganti
dengan ekpor komoditi yang sudah diolah di dalam negeri. Strategi pendorong
ekspor dilandasi oleh pemikiran bahwa laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi
hanya bisa direalisasikan jika produk– produk yang dibuat didalam negeri dijual
dipasar X.
B.
Saran
Di era globalisasi seperti sekarang ini
nampaknya jika suatu Negara mampu menumbuh kembangkan sektor industrinya, maka
dapat dipastikan Negara tersebut akan tumbuh menjadi Negara yang maju. Khusus
indonesia, Negara kita selama ini memang cenderung untuk bergerak disektir
pertanian. Penulis sangat mendukung adanya pasar perdaganagn bebas cina,
mudah-mudahan akibat dari adanya perdagangan bebas tersebut indonesia mampu
menunjukkan tajinya untuk kemudian mampu bersaing dengan Negara-negara maju
lainnya. Oleh karena itu, seharusnya kebijakan-kebijakan perekonomian indonesia
lebih menitikberatkan sektor indsutri tapi tanpa mengecualikan sektor-sektor
penting lainnnya.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Lincolin. 2004. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta:
STIE YKPN
Dumairy. 1996. Perekonomian Indonesia. Jakarta:
Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar