KATA PENGANTAR
Puji syukur saya haturkan kehadirat Allah SWT, yang atas
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
yang berjudul “Kebiasaan Jelek dalam Menyimak”.
Dalam Penulisan makalah ini penulis
merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi,
mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari
semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam
menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen saya yang telah memberikan
tugas dan petunjuk kepada saya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Belitang, Oktober 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A.
Latar Belakang ........................................................................................ 1
B.
Rumusan Masalah ................................................................................... 1
C.
Tujuan .................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 2
A.
Menyimak
Lompat Tiga.......................................................................... 2
B.
Menyimak
“Saya dapat Fakta)................................................................ 2
C.
Noda
Ketulisan Emosional..................................................................... 3
D.
Menyimak
Supersensitif.......................................................................... 3
E.
Menghindari
Penjelasan yang Sulit......................................................... 3
F.
Menolak
secara Gegabah suatu Subjek sebagai Sesuatu yang
Tidak Menarik......................................................................................... 4
G.
Mengkritik
Gaya dan Gaya Fisik Pembicara.......................................... 4
H.
Memberi
Perhatian Semu........................................................................ 4
I.
Menyerah
pada Gangguan...................................................................... 5
J.
Menyimak
dengan Kertas dan Pensil di Tangan..................................... 5
BAB III PENUTUP ........................................................................................... 6
A.
Kesimpulan ............................................................................................. 6
B.
Saran ....................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 7
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Keterampilan
menyimak adalah proses kegiatan mendengarkan lambang lisan dengan penuh
perhatian, pemahaman, apresiasi dan interpretasi untuk memperoleh informasi
menangkap isi atau pesan dan memahami makna komunikasi pembicara melalui ujaran
lisan. Keterampilan menyimak tidak bias dilepaskan begitu saja dengan faktor-faktor
yang mempengaruhinya oleh karena itu selain kita perlu mengerti dan memahami
apa itu keterampilan menyimak, kita juga harus tahu faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
Banyak
faktor yang memepengaruhi menyimak, diantaranya kebiasaan-kebiasaan jelek dalam
kegiatan menyimak, mengapa orang tidak menyimak, kebiasaan umum menyimak yang
baik perilaku menyimak yang jelek, salah paham dan aneka masalah dalam
menyimak, oleh karena itu di dalam makalah ini akan kami bahas secara lebih
dalam dan terperinci satu persatu faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan
menyimak tersebut, sehingga dari makalah ini kita dapat menambah pengetahuan
kita mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi menyimak.
B.
Rumusan
Masalah
Makalah
ini membahas tentang hal-hal jelek yangs erring terjadi dalam menyimak.
C.
Tujuan
Untuk mengetahui dan memahami
hal-hal jelek dalam menyimak.
BAB
II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.
Menyimak Lompat Tiga
Orang
berbicara mempergunakan kata-kata dengan kecepatan kira-kira 125 buah kata per
menit dan kebanyakan orang dapat berpikir dengan mudah dengan kecepatan empat
kali dari kecepatan berbicara tadi, dan ternyata hal ini amat susah sekali
karena akan memeperlambat kecepatan berpikir kita, sebab kita mempunyai
kira-kira 400 kata per menit untuk berpikir untuk menghadapi orang yang
berbicara kepada kita.
Berikut
ini adalah hal-hal yang membantu penyimak agar dapat menghindari petualangan
mental berpikir, seperti pikiran kita di tempat lain atau tentang hal lain :
a.
Mengetahui
terlebih dahulu apa yang harus dikatakan oleh pembicara, Tanya pada diri kita
sendiri “Apa yang hendak ditemukan oleh pembicara? Maksud apa yang hendak
dicapainya?”.
b.
Merangkum
secara mental apa yang dikatakan dan tujuan yang telah dicapai oleh pembicara.
c.
Mempertimbangkan
keterangan pembicara dengan jalan menanyakan secara mental, seperti fakta-fakta
yang dikemukakan.
d.
Mendengarkan,
menyimak yang “tersirat”, seperti perubahan nada suara, gerak-gerik tangan dan
mimik mengandung makna tertentu.
B.
Menyimak “Saya dapat Fakta)
Ketika
menjadi penyimak yang baik, tentu kita akan menyimak ide-ide utama
gagasan-gagasan penting, fakta-fakta yang disodorkan, kemudian pertimbangkanlah
satu terhadap lainnya dan menyusun hubungannya satu sama lain, garaplah ide-ide
bukan hanya terbatas pada serangkaian fakta yang kebetulan dapat diingat saja.
C.
Noda Ketulisan Emosional
Demi
kegiatan menyimak yang lebih baik dan tepat guna perhatikanlah reaksi kita
terhadap kata-kata yang menimbulkan noda ketulisan emosional seperti seks, pelacur, komunis, koruptor, tukang
kredit, panti pijat, tuan tanah dan pembunuhan, dan lain-lain, kata-kata
seperti itu sebaiknya ditandai dan analisislah baik-baik untuk lebih mendalam
mengapa kata-kata tersebut mengganggu, penilaian dan telaah yang seksama
biasanya akan mencerminkan bahwa sebenarnya kata-kata tersebut tidak akan
mengganggu sama sekali.
D.
Menyimak Supersensitif
Ketika kita telah mengembangkan pendapat atau
prasangka yang mendalam, seorang yang berbicara kepada kita mungkin tanpa
disadari secara lisan akan menghina kita dengan kata-kata yang menusuk hati,
dan secara spontan kita akan menghentikan simakan kita terhadapnya, kita
mencoba menginterupsinya, merencanakan suatu pertanyaan pelik yang memalukannya
ataupun bantahan yang benar-benar menusuk hatinya, oleh karena itu sebelum hal
itu terjadi awasilah diri kita sendiri dan selalulah simak baik-baik ujaran,
cermah, kuliah, dan pidato orang tersebut, setelah dia selesai berbicara
barulah rencanakan pertanyaan-pertanyaan serta bantahan yang akan dilontarkan
kepadanya.
E.
Menghindari Penjelasan yang Sulit
Biasanya
kita menghindari penjelasan yang sulit dari suatu pembicaraan sehingga kegiatan
menyimak menjadi tidak efektif, oleh karena itu simaklah baik-baik diskusi
mengenai subjek yang menuntut upaya untuk memahami dan mengerti makna seperti
komentar-komentar di suatu diskusi panel, karena masalah bukan untuk dihindari
tapi untuk dipecahkan atau diselesaikan.
F.
Menolak secara Gegabah suatu Subjek
sebagai Sesuatu yang Tidak Menarik
Adakalanya
ketika pembicara membicarakan hal atau sesuatu yang tidak menarik, kita pasti
akan menutup diri, menjauhkan perhatian dari ujarannya, dan membiarkan pikiran
kita berkelana ke topik-topik yang lebih menyenangkan.
Berikut
adalah cara untuk memperbaiki kebiasaan jelek dalam menyimak tersebut :
a.
Mengadakan
suatu rancangan atau pendekatan egois, mengingat kepentingan sendiri.
b.
Walaupun
subjek tidak menarik perhatian namun jangan dilupakan bahwa subjek tersebut
memiliki ide baik yang hendak disajikannya.
c.
Hargailah
dan manfaatkanlah ide-ide apa saja yang disumbangkan pembicara.
G.
Mengkritik Gaya dan Gaya Fisik
Pembicara
Terkadang
kita terlalu sibuk mengkritik gaya dan fisik si pembicara sehingga kita lupa
untuk menyimak pembicaraannya, jika kita termasuk dalam orang atau tipe yang
suka mengkritik secara mental pakaian orang ataupun nada suaranya, sebaiknya
tunggu sampai orang tersebut selesai berbicara agar kita dapat memahami isi
keseluruhan ujarannya itu.
H.
Memberi Perhatian Semu
“Kalau
saja saya terlihat menyimak, segala sesuatu beres!”, terkadang ada pribadi yang
seperti itu, berpura-pura menyimak tetapi sebenarnya pikirannya tidak berada di
situ, mengarahkan kedua matanya dengan tatapan tanpa kedipan ke arah pembicara
padahal ia sama sekali tidak memperhatikan atau tidak menyimak isi pembicaraan,
oleh karena itu perlu kesadaran dari diri sendiri berhenti untuk berpura-pura
menyimak dan mulai mengarahkan perhatian ke arah pembicara.
I.
Menyerah pada Gangguan
Banyak
gangguan yang datang baik dari sesuatu yang kita dengar maupun sesuatu yang
kita lihat, oleh karena itu dibutuhkan konsentrasi, pemusatan pikiran dan
usahakan agar perhatian kita tetap pada hal-hal, ide-ide, dan gagasan-gagasan
yang dikemukakan oleh pembicara.
J.
Menyimak dengan Kertas dan Pensil di
Tangan
Terkadang
kita mencoba membuat kerangka yang telah diutarakan oleh pembicara, dan menjadi
rangkuman yang berupa tanda-tanda, symbol-simbol dan angka-angka sehingga kita
lupa bahwa dengan begitu sebenarnya kita hanya “setengah menyimak”, tentu saja
tidak akan memberi hasil yang memuaskan.
Oleh
karena itu sebaiknya letakkan pensil, pusatkan daya dan pikiran pada kegiatan
menyimaksecara serius, atau simaklah terlebih dahulu dengan baik sesudah itu
ditulis atau dicatat dalam beberapa kata saja, pergunakanlah kata kunci dalam
catatan, karena panjang catatan tidak menjamin mutu catatan. Mencatat harus
dilakukan dengan penuh perhatian dan pemahaman sedangkan merekam dapat
dilakukan tanpa pengertian dan pemahaman. Mencatat bersifat selektif dan
kritis, merekam bersifat mekanis dan reseptif penuh.
BAB
III
PENUTUP
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kebiasaan jelek dalam menyimak adalah, kebiasaan
seseorang yang secara tidak sadar telah membuang waktu, dan pikirannya beralih
pada sesuatu yang lain.
Kegiatan menyimak tidak
hanya perlu dipahami pengertiannya saja namun juga banyak faktor yang mendukung
kegiatan menyimak menjadi efektif dan kritis yaitu salah satunya dengan
memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi menyimak yaitu, Kebiasaan Jelek
Menyimak, Mengapa Orang Tidak Menyimak, Perilaku Penyimak yang Jelek,
Kesalahpahaman dalam Menyimak dan Aneka
Masalah dalam Menyimak, ketika kita sudah mengerti dan memahami faktor-faktor
tersebut maka kita bisa menjadi penyimak yang kritis yang tidak hanya
mendengarkan saja namun bisa meniru serta mempraktekkan materi/ bahan yang
telah disimak.
B.
Saran
Makalah ini tentunya masih
banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca sudi memberikan saran kritik konstruktif
kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan
berikutnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Tarigan,
Hanry Guntur. 1986. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, Angkasa
Bandung
Tarigan, Henry G. 2008. Menyimak. Bandung: Angkasa
remajasampit.blogspot.com/.../faktor-yang-mempengaruhi-menyimak.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar