Minggu, 23 Oktober 2016

MAKALAH KEBIASAAN JELEK DALAM MENYIMAK



KATA PENGANTAR

Puji syukur saya haturkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Kebiasaan Jelek dalam Menyimak”.

Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen saya yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada saya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.



Belitang,     Oktober 2016


Penyusun


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A.     Latar Belakang ........................................................................................ 1
B.     Rumusan Masalah ................................................................................... 1
C.     Tujuan .................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 2
A.     Menyimak Lompat Tiga.......................................................................... 2
B.     Menyimak “Saya dapat Fakta)................................................................ 2
C.     Noda Ketulisan Emosional..................................................................... 3
D.     Menyimak Supersensitif.......................................................................... 3
E.      Menghindari Penjelasan yang Sulit......................................................... 3
F.      Menolak secara Gegabah suatu Subjek sebagai Sesuatu yang
Tidak Menarik......................................................................................... 4
G.     Mengkritik Gaya dan Gaya Fisik Pembicara.......................................... 4
H.     Memberi Perhatian Semu........................................................................ 4
I.        Menyerah pada Gangguan...................................................................... 5
J.       Menyimak dengan Kertas dan Pensil di Tangan..................................... 5
BAB III PENUTUP ........................................................................................... 6
A.     Kesimpulan ............................................................................................. 6
B.     Saran ....................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 7







BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Keterampilan menyimak adalah proses kegiatan mendengarkan lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi dan interpretasi untuk memperoleh informasi menangkap isi atau pesan dan memahami makna komunikasi pembicara melalui ujaran lisan. Keterampilan menyimak tidak bias dilepaskan begitu saja dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya oleh karena itu selain kita perlu mengerti dan memahami apa itu keterampilan menyimak, kita juga harus tahu faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Banyak faktor yang memepengaruhi menyimak, diantaranya kebiasaan-kebiasaan jelek dalam kegiatan menyimak, mengapa orang tidak menyimak, kebiasaan umum menyimak yang baik perilaku menyimak yang jelek, salah paham dan aneka masalah dalam menyimak, oleh karena itu di dalam makalah ini akan kami bahas secara lebih dalam dan terperinci satu persatu faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan menyimak tersebut, sehingga dari makalah ini kita dapat menambah pengetahuan kita mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi menyimak.

B.     Rumusan Masalah
Makalah ini membahas tentang hal-hal jelek yangs erring terjadi dalam menyimak.

C.    Tujuan
Untuk mengetahui dan memahami hal-hal jelek dalam menyimak.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Menyimak Lompat Tiga
Orang berbicara mempergunakan kata-kata dengan kecepatan kira-kira 125 buah kata per menit dan kebanyakan orang dapat berpikir dengan mudah dengan kecepatan empat kali dari kecepatan berbicara tadi, dan ternyata hal ini amat susah sekali karena akan memeperlambat kecepatan berpikir kita, sebab kita mempunyai kira-kira 400 kata per menit untuk berpikir untuk menghadapi orang yang berbicara kepada kita.
Berikut ini adalah hal-hal yang membantu penyimak agar dapat menghindari petualangan mental berpikir, seperti pikiran kita di tempat lain atau tentang hal lain :
a.       Mengetahui terlebih dahulu apa yang harus dikatakan oleh pembicara, Tanya pada diri kita sendiri “Apa yang hendak ditemukan oleh pembicara? Maksud apa yang hendak dicapainya?”.
b.      Merangkum secara mental apa yang dikatakan dan tujuan yang telah dicapai oleh pembicara.
c.       Mempertimbangkan keterangan pembicara dengan jalan menanyakan secara mental, seperti fakta-fakta yang dikemukakan.
d.      Mendengarkan, menyimak yang “tersirat”, seperti perubahan nada suara, gerak-gerik tangan dan mimik mengandung makna tertentu.

B.     Menyimak “Saya dapat Fakta)
Ketika menjadi penyimak yang baik, tentu kita akan menyimak ide-ide utama gagasan-gagasan penting, fakta-fakta yang disodorkan, kemudian pertimbangkanlah satu terhadap lainnya dan menyusun hubungannya satu sama lain, garaplah ide-ide bukan hanya terbatas pada serangkaian fakta yang kebetulan dapat diingat saja.


C.    Noda Ketulisan Emosional
Demi kegiatan menyimak yang lebih baik dan tepat guna perhatikanlah reaksi kita terhadap kata-kata yang menimbulkan noda ketulisan emosional seperti seks, pelacur, komunis, koruptor, tukang kredit, panti pijat, tuan tanah dan pembunuhan, dan lain-lain, kata-kata seperti itu sebaiknya ditandai dan analisislah baik-baik untuk lebih mendalam mengapa kata-kata tersebut mengganggu, penilaian dan telaah yang seksama biasanya akan mencerminkan bahwa sebenarnya kata-kata tersebut tidak akan mengganggu sama sekali.

D.    Menyimak Supersensitif
Ketika kita telah mengembangkan pendapat atau prasangka yang mendalam, seorang yang berbicara kepada kita mungkin tanpa disadari secara lisan akan menghina kita dengan kata-kata yang menusuk hati, dan secara spontan kita akan menghentikan simakan kita terhadapnya, kita mencoba menginterupsinya, merencanakan suatu pertanyaan pelik yang memalukannya ataupun bantahan yang benar-benar menusuk hatinya, oleh karena itu sebelum hal itu terjadi awasilah diri kita sendiri dan selalulah simak baik-baik ujaran, cermah, kuliah, dan pidato orang tersebut, setelah dia selesai berbicara barulah rencanakan pertanyaan-pertanyaan serta bantahan yang akan dilontarkan kepadanya.

E.     Menghindari Penjelasan yang Sulit
Biasanya kita menghindari penjelasan yang sulit dari suatu pembicaraan sehingga kegiatan menyimak menjadi tidak efektif, oleh karena itu simaklah baik-baik diskusi mengenai subjek yang menuntut upaya untuk memahami dan mengerti makna seperti komentar-komentar di suatu diskusi panel, karena masalah bukan untuk dihindari tapi untuk dipecahkan atau diselesaikan.



F.     Menolak secara Gegabah suatu Subjek sebagai Sesuatu yang Tidak Menarik
Adakalanya ketika pembicara membicarakan hal atau sesuatu yang tidak menarik, kita pasti akan menutup diri, menjauhkan perhatian dari ujarannya, dan membiarkan pikiran kita berkelana ke topik-topik yang lebih menyenangkan.
Berikut adalah cara untuk memperbaiki kebiasaan jelek dalam menyimak tersebut :
a.       Mengadakan suatu rancangan atau pendekatan egois, mengingat kepentingan sendiri.
b.      Walaupun subjek tidak menarik perhatian namun jangan dilupakan bahwa subjek tersebut memiliki ide baik yang hendak disajikannya.
c.       Hargailah dan manfaatkanlah ide-ide apa saja yang disumbangkan pembicara.

G.    Mengkritik Gaya dan Gaya Fisik Pembicara
Terkadang kita terlalu sibuk mengkritik gaya dan fisik si pembicara sehingga kita lupa untuk menyimak pembicaraannya, jika kita termasuk dalam orang atau tipe yang suka mengkritik secara mental pakaian orang ataupun nada suaranya, sebaiknya tunggu sampai orang tersebut selesai berbicara agar kita dapat memahami isi keseluruhan ujarannya itu.

H.    Memberi Perhatian Semu
“Kalau saja saya terlihat menyimak, segala sesuatu beres!”, terkadang ada pribadi yang seperti itu, berpura-pura menyimak tetapi sebenarnya pikirannya tidak berada di situ, mengarahkan kedua matanya dengan tatapan tanpa kedipan ke arah pembicara padahal ia sama sekali tidak memperhatikan atau tidak menyimak isi pembicaraan, oleh karena itu perlu kesadaran dari diri sendiri berhenti untuk berpura-pura menyimak dan mulai mengarahkan perhatian ke arah pembicara.

I.       Menyerah pada Gangguan
Banyak gangguan yang datang baik dari sesuatu yang kita dengar maupun sesuatu yang kita lihat, oleh karena itu dibutuhkan konsentrasi, pemusatan pikiran dan usahakan agar perhatian kita tetap pada hal-hal, ide-ide, dan gagasan-gagasan yang dikemukakan oleh pembicara.

J.      Menyimak dengan Kertas dan Pensil di Tangan
Terkadang kita mencoba membuat kerangka yang telah diutarakan oleh pembicara, dan menjadi rangkuman yang berupa tanda-tanda, symbol-simbol dan angka-angka sehingga kita lupa bahwa dengan begitu sebenarnya kita hanya “setengah menyimak”, tentu saja tidak akan memberi hasil yang memuaskan.
Oleh karena itu sebaiknya letakkan pensil, pusatkan daya dan pikiran pada kegiatan menyimaksecara serius, atau simaklah terlebih dahulu dengan baik sesudah itu ditulis atau dicatat dalam beberapa kata saja, pergunakanlah kata kunci dalam catatan, karena panjang catatan tidak menjamin mutu catatan. Mencatat harus dilakukan dengan penuh perhatian dan pemahaman sedangkan merekam dapat dilakukan tanpa pengertian dan pemahaman. Mencatat bersifat selektif dan kritis, merekam bersifat mekanis dan reseptif penuh.





BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Kebiasaan jelek dalam menyimak adalah, kebiasaan seseorang yang secara tidak sadar telah membuang waktu, dan pikirannya beralih pada sesuatu yang lain.
Kegiatan menyimak tidak hanya perlu dipahami pengertiannya saja namun juga banyak faktor yang mendukung kegiatan menyimak menjadi efektif dan kritis yaitu salah satunya dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi menyimak yaitu, Kebiasaan Jelek Menyimak, Mengapa Orang Tidak Menyimak, Perilaku Penyimak yang Jelek, Kesalahpahaman  dalam Menyimak dan Aneka Masalah dalam Menyimak, ketika kita sudah mengerti dan memahami faktor-faktor tersebut maka kita bisa menjadi penyimak yang kritis yang tidak hanya mendengarkan saja namun bisa meniru serta mempraktekkan materi/ bahan yang telah disimak.

B.     Saran
Makalah ini tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca sudi memberikan saran kritik konstruktif kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya.


DAFTAR PUSTAKA


Tarigan, Hanry Guntur. 1986. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, Angkasa Bandung

Tarigan, Henry G. 2008. Menyimak. Bandung: Angkasa


remajasampit.blogspot.com/.../faktor-yang-mempengaruhi-menyimak.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar