Minggu, 02 Oktober 2016

Tugas : Sosialisasi



SOSIALISASI

A.    PENGERTIAN SOSIALISASI
Sosialisasi adalah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory). Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu.

B.     PROSES SOSIALISASI
  • Tahap persiapan (Preparatory Stage)
Tahap ini dialami sejak manusia dilahirkan, saat seorang anak mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya, termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang diri. Pada tahap ini juga anak-anak mulai melakukan kegiatan meniru meski tidak sempurna.
Contoh: Kata "makan" yang diajarkan ibu kepada anaknya yang masih balita diucapkan "mam". Makna kata tersebut juga belum dipahami tepat oleh anak. Lama-kelamaan anak memahami secara tepat makna kata makan tersebut dengan kenyataan yang dialaminya.
  • Tahap meniru (Play Stage)
Tahap ini ditandai dengan semakin sempurnanya seorang anak menirukan peran-peran yang dilakukan oleh orang dewasa. Pada tahap ini mulai terbentuk kesadaran tentang nama diri dan siapa nama orang tuanya, kakaknya, dan sebagainya. Anak mulai menyadari tentang apa yang dilakukan seorang ibu dan apa yang diharapkan seorang ibu dari anak. Dengan kata lain, kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang lain juga mulai terbentuk pada tahap ini. Kesadaran bahwa dunia sosial manusia berisikan banyak orang telah mulai terbentuk. Sebagian dari orang tersebut merupakan orang-orang yang dianggap penting bagi pembentukan dan bertahannya diri, yakni dari mana anak menyerap norma dan nilai. Bagi seorang anak, orang-orang ini disebut orang-orang yang amat berarti (Significant other)
  • Tahap siap bertindak (Game Stage)
Peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang dan digantikan oleh peran yang secara langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran. Kemampuannya menempatkan diri pada posisi orang lain pun meningkat sehingga memungkinkan adanya kemampuan bermain secara bersama-sama. Dia mulai menyadari adanya tuntutan untuk membela keluarga dan bekerja sama dengan teman-temannya. Pada tahap ini lawan berinteraksi semakin banyak dan hubunganya semakin kompleks. Individu mulai berhubungan dengan teman-teman sebaya di luar rumah. Peraturan-peraturan yang berlaku di luar keluarganya secara bertahap juga mulai dipahami. Bersamaan dengan itu, anak mulai menyadari bahwa ada norma tertentu yang berlaku di luar keluarganya.
  • Tahap penerimaan norma kolektif (Generalized Stage/Generalized other)
Pada tahap ini seseorang telah dianggap dewasa. Dia sudah dapat menempatkan dirinya pada posisi masyarakat secara luas. Dengan kata lain, ia dapat bertenggang rasa tidak hanya dengan orang-orang yang berinteraksi dengannya tapi juga dengan masyarakat luas. Manusia dewasa menyadari pentingnya peraturan, kemampuan bekerja sama—bahkan dengan orang lain yang tidak dikenalnya—secara mantap. Manusia dengan perkembangan diri pada tahap ini telah menjadi warga masyarakat dalam arti sepenuhnya.

C.    PERAN NILAI NORMA DALAM SOSIALISASI
1.      Pengertian Nilai
Nilai adalah alat yang menunjukkan alasan dasar bahwa "cara pelaksanaan atau keadaan akhir tertentu lebih disukai secara sosial dibandingkan cara pelaksanaan atau keadaan akhir yang berlawanan. Nilai memuat elemen pertimbangan yang membawa ide-ide seorang individu mengenai hal-hal yang benar, baik, atau diinginkan.

2.      Jenis-Jenis Nilai
a.      Nilai dominan : nilai yang dianggap lebih penting dibandingkan nilai lainnya.
Contoh :
-          Bagi umat Islam mengerjakan ibadah wajib lebih tinggi kedudukannya dari mengerjakan ibadah sunnah
b.      Menghormati orang tua lebih utama dari menghormati orang lain
Nilai yang mendarah daging (internalized value) :
Nilai yang telah menjadi kepribadian. Biasanya nilai ini telah tersosialisasi sejak seorang masih kecil dan apabila ia tidak melakukannya ia akan merasa bersalah.
Contoh :
-          Makan dengan tangan kanan
-          Berpamitan kepada orang tua bila bepergian

3.      Ciri-Ciri Nilai
a.       Nilai sosial merupakan suatu konstruksi masyarakat yang tercipta melalui interaksi diantara para anggota masyarakat.
b.      Nilai sosial bukan merupakan bawaan lahir, artinya nilai ini menyebar karena disebarkan diantara anggota masyarakat.
c.       Nilai sosial membimbing masyarakat dalam mengambil keputusan untuk pemenuhan – pemenuhan kebutuhan sosial.
d.      Nilai sosial dapat membantu masyarakat agar berfungsi dengan baik
e.       Nilai sosial terbentuk melalui proses sosialisasi (proses belajar dari pengalaman)
f.       Nilai secara konseptual merupakan abstraksi dari unsur-unsur nilai dan macam-macam objek yang ada di dalam masyarakat
g.      Nilai sosial dapat mempengaruhi pengembangan diri sosial dalam masyarakat, baik positif maupun negatif.
h.      Nilai sosial memiliki pengaruh yang berbeda terhadap masing-masing anggota masyarakat.
i.        Nilai sosial cenderung berkaitan satu dengan lainnya secara komunikasi untuk membentuk berbagai pola dan sistem yang bervariasi antara kebudayaan yang satu dengan kebudayaan lainnya.

4.      Fungsi Nilai Sosial
Keberadaan nilai-nilai sosial memiliki fungsi tertentu dalam masyarakat. Fungsi umum nilai-nilai sosial antara lain sebagai berikut.
a.       Menyumbangkan seperangkat alat yang dapat digunakan untuk menetapkan harga/derajat sosial dari orang-perorangan atau grup dalam kehidupan masyarakat.
b.      Berfungsi sebagai media pengawas, dengan daua tekan dan daya ikat nilai dapat menuntun bahkan menekan manusia untuk berbuat baik dalam kehidupan bermasyarakat.
c.       Sebagai alat solidaritas diantara anggota-anggota kelompok dalam masyarakat.
d.      Membentuk pola pikir dan pola tingkah laku diantara anggota-anggota masyarakat.
e.       Penentu terakhir bagi manusia orang-perorangan atau grup dalam memenuhi peran-peran sosialnya dalam kehidupan bermasyarakat.

5.      Pengertian Norma
Norma adalah kaidah yang menjadi sebuah petunjuk, pedoman untuk seseorang dalam bertindak atau tidak, serta bertingkah laku dalam kehidupan di lingkungan masyarakat, seperti norma kesopanan, norma hukum, serta norma agama.
Norma merupakan bentuk nyata dari beberapa nilai sosial di dalam kehidupan masyarakat yang berbudaya, yang mempunyai aturan-aturan, serta berbagai kaidah, baik itu tertulis ataupun tidak. Norma-norma tersebut akan mengatur kehidupan manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Didalam fungsi norma tersebut terkandung beberapa petunjuk dan aturan kehidupan tentang benar dan salah, yang harus ditaati warga masyarakat. Apabila norma-norma tersebut dilanggar, si pelanggar dapat mendapatkan sanksi.

6.      Macam-Macam Norma
·         Norma Agama
Norma agama adalah kaidah-kaidah atau peraturan hidup yang dasar sumbernya dari wahyu ilahi. Norma agama merupakan suatu aturan hidup yang harus diterima manusia dan dijadikan sebagai pedoman, baik itu sebagai perintah, larangan, serta ajaran yang sumbernya dari Tuhan Yang Maha Esa.
Contoh norma agama:
1)      Melaksanakan ketentuan agama, contoh : menghormati orang lain, membantu sesama manusia, tidak melakukan tindakan yang semena-mena terhadap orang yang lemah, dan lain sebagainya.
2)      Menjauhi larangan agama, contoh : berbuat fitnah, minuman-minuman keras, melakukan perjudian, mencuri, membunuh, dan lain sebagainya.
3)      Melaksanakan sembahyang dan ibadah tepat pada waktunya.

·         Norma Kesusilaan
Setiap manusia mempunyai hati nurani yang merupakan perbedaan antara manusia dengan makhluk lainnya. C.S.T . Kansil berpendapat bahwa pengertian norma kesusilaan ialah peraturan hidup yang dianggap sebagai suatu suara hati sanubari manusia atau insan kamil.
Contoh norma kesusilaan antara lain :
1) Dilarang membunuh.
2) Berkata jujur dan benar.
3) Menghargai dan menghormati orang lain.
4) Berbuat baik dan berlaku adil terhadap sesama.

·         Norma Kesopanan/Adat
Norma kesopanan dapat disebut dengan norma adat dalam suatu masyarakat tertentu. Landasan kaidah ini ialah kepantasan, kebiasaan, serta kepatuhan yang berlaku pada masyarakat tersebut. Pengertian norma kesopanan merupakan sebuah peraturan hidup yang sumbernya dari tata pergaulan masyarakat mengenai etika sopan santun, serta tata krama yang ada dalam masyarakat.
Contoh norma kesopanan atau adat antara lain :
1) Bertutur kata yang sopan dan tidak menyakiti perasaan seseorang.
2) Masuk rumah orang lain dengan permisi terlebih dahulu.
3) Tidak meludah di sembarang tempat.
4) Menghormati orang lain yang lebih tua atau yang dituakan.

·         Norma Hukum
Norma hukum merupakan aturan yang sumbernya dari negara atau pemerinta. Norma hukum dibuat oleh pejabat pemerintah yang memiliki wewenang dengan tertulis serta sistematika tertentu.
Contoh norma hukum antara lain :
1)       Dalam mengendarai kendaraan bermotor harus membawa SIM atau Surat Ijin mengemudi serta STNK atau Surat Tanda Nomor Kendaraan.
2)       Tidak boleh ingkar janji atau penipuan dalam proses jual beli.


D.    PENGERTIAN KEPRIBADIAN
1.      Pengertian Kepribadian
Kepribadian adalah keseluruhan cara seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang.

2.      Macam-Macam Kepribadian

a.       SANGUINIS
( Popular, Periang )
Elemen Angin
Memiliki ciri-ciri sifat:
1. Periang
2. Optimis
3. Menghidupkan Suasana
4. Humoris
5. Banyak Berbicara
6. Antusias
7. Penuh Semangat
8. Penampilan Menarik
9. Penuh Rasa Ingin Tahu
10. Tidak Pendendam

keterangan:
Adalah sifat kejiwaan yang cenderung 'Happy Always' dalam bersikap, optimis dan penuh semangat dengan sifat yang ramah, dia selalu menghidupkan suasana dalam lingkungannya, berbagi cerita, selalu periang dan antusias dalam bertindak, penampilannya yang menarik dan humoris inilah biasanya orang yang memiliki kepribadian ini disukai banyak orang, terkadang kelemahan sifat sanguinis dalam berbicara, selalu banyak berbicara, terkadang orang sanguinis itu pelupa.

Ciri-ciri emosional :
1.      Dalam bentuk Fisik :
-          Matanya selalu berkaca-kaca seraya ingin tersenyum
-          Mata yang selalu melihat pada respon positif dan humoris
-          Pandangan mata yang ceria, segar dipandang setiap orang
-          Wajahnya tergambarkan kesenangan tanpa beban,
-          Espresif dan Energik dalam pergerakkan bahasa tubuh
2.      Daya tangkap, Cekatan dan daya pendengaran yang cukup baik
Dalam bentuk Tindakan :
-          Responsif, Idealis, Solideritas
-          Senang Berkumpul-kumpul
-          Susah untuk bisa menutup rahasia (lemes: bahasa kasarnya)
-          Senang dalam bersenda gurau, bercanda, dan melawak
-          Partisipatif dan Aktif
-          Aktif Berbicara
-          Menghidupkan Suasana
-          Selalu ingin dipuji orang
-          Mudah bergaul/ mudah berteman
-          Mudah untuk menyesuaikan kondisi dan situasi

3.      Kelemahan:
-          Terlalu banyak bicara (bicaralah seperlunya, to the point komentarnya)
-          Egois (perasalah terhadap perasaan orang lain, belajarlah mendengarkan)
-          Mudah lupa (belajar catat sesuatu agar tidak lupa)
-          Kurang disiplin
-          Kurang dewasa

b.      KOLERIS
( Tegas, Berperinsip, Pemimpin )
Elemen Api
Kepribadian koleris (ekstrovert, optimis)
1. Emosi
2. Berbakat pemimpin
3. Dinamis, aktif
4. Sangat memerlukan perubahan
5. Harus memperbaiki kesalahan
6. Berkemauan kuat dan tegas
7. Tidak emosional dalam bertindak
8. Tidak mudah patah semangat
9. Bebas dan mandiri
10. Penuh keyakinan

Keterangan : Adalah sifat alamiah rasa pemimpinan dan begitu tegas, biasanya sifat Koleris ini jenis sifat kejiwaan yang benar-benar diuntungkan untuk menjadi seorang pemimpin yang bijak, seorang kolerik memiliki kemauan keras dalam mencapai sesuatu. ia seorang yang berapi api, begitu aktif, praktis, cekatan dan mandiri, dan sangat independen. Ia cenderung bersikap tegas dan pendirian keras dalam mengambil keputusan bagi dirinya sendiri dan orang lain. Ia tipe orang yang suka dengan aktivitas. ia tidak perlu dirangsang oleh lingkungannya, tetapi ia yang merangsang lingkungannya tersebut dengan ide-idenya yang tidak pernah berakhir, rancangan, sasaran dan ambisinya. ia bukan tipe yang gampang menyerah terhadap tekanan dari orang lain. Bahkan tekanan tersebut justru semakin membuat dia semakin maju.
Kelemahan Pada Kepribadian Koleris terkadang suka menyepelein orang lain, harus terkendali, tidak begitu membutuhkan seorang teman.

c.       MELANKOLIS
(Sensitif, Pencari Kesalahan)
Elemen Air

Kepribadian Melankolis 
1. Perfeksionis
2. Perasa
3. Sensitif
4. Analitis
5. Serius dan Tekun
6. Suka Berkorban
7. Idealis
8. Berbakat dan Kreatif

Keterangan: melankolis merupakan temperamen yang paling kaya. Ia memiliki rasa seni yang tinggi. Kemampuan analitis yang kuat, perfeksionis, sensitif, berbakat dan rela berkorban. Perasaan sangat berpengaruh pada dirinya pada pribadi Melankolis, ia adalah orang yang introvert tapi apabila ia sedang berada dalam puncak suka cita ia bisa saja menjadi lebih ekstrovert. Pribadinya yang sangat perfeksionis cendrung membuatnya sering menyalahkan diri sendiri dan menjadi rendah diri. Padahal ia adalah seseorang yang memiliki daya analitik yang hebat yang mampu memperhitungkan bahaya, halangan dalam setiap proyek
secara akurat. Perasaan mereka yang peka dan sensitif juga dapat membuat mereka jadi pedendam dan sering terlihat murung. Orang melankolis cenderung memilih pekerjaan yang membutuhkan pengorbanan dan ketekunan, sekali ia memilih sesuatu maka ia akan tetap setia mengerjakannya.

Kelemahan Pada Kepribadian Melankolis:
Tertekan karena ketidaksempurnaan, merendahkan diri sendiri, sulit disenangkan, bisa mudah cepat pesimis

d.      PHLEGMATIS
(Cinta Damai, Konsisten)
Elemen Bumi

Kepribadian Phlegmatis
1. Cinta Damai
2. Introvert
3. Pasif
4. Konsisten
5. Penjaga Rahasia yg baik
6. Cool (bersikap dingin)
7. Pemalu
8. Dibalik Layar (penonton)

Keterangan: Merupakan seseorang memiliki sifat alamiah pendamai, tidak suka kekerasan, merupakan orang yang mudah diajak bergaul, ramah, dan menyenangkan, Ia adalah tipe orang yang bisa membuat sekelompok orang tertawa terbahak-bahak oleh humor keringnya meski ia sendiri tidak tertawa. merupakan pribadi yang konsisten, tenang, dan jarang sekali terpengaruh dengan lingkungannya, tidak pernah terlihat gelisah. dibalik pribadinya yang dingin dan malu malu, sesungguhnya ia memiliki kemampuan untuk dapat lebih merasakan emosi yang terkandung oleh sesuatu. Karena sifatnya yang menyukai kedamaian dan tidak suka pertikaian, ia cenderung menarik diri dari segala keterlibatan. Hal ini sering kali menghambatnya untuk menunjukkan kemampuannya secara total dan menjadi cendrung pasif dan pemalas.

Kelemahan:
kepribadian Phlegmatis adalah kepribadian yang sangat membutuhkan kenyamanan suasana hati, jika bila ada zona tertentu yang membuatnya dia tidak bisa mengeluarkan sosok kemampuan yang ada pada dirinya. Orang Phlegmatis cendrung pencari selamat, mereka sangat tidak ingin mendapatkan malu.

E.     MEDIA SOSIALISASI
-          Media sosialisasi keluarga
Dalam keadaan normal, lingkungan pertama yang berhubungan dengan anak adalah orangtua, saudara-saudara, serta mungkin kerabat dekat yang tinggal serumah. Melalui lingkungan, anak mengenal dunia sekitarnya, dan pola pergaulan sehari-hari.
Kebijakan orangtua yang menunjang proses sosialisasi anak-anaknya antara lain:
a.       Mengusahakan agar anak-anaknya selalu berdekatan dengan orangtuanya.
Memberikan pengawasan dan pengendalian yang wajar, sehingga jiwa anak tidak merasa tertekan
b.      Mendorong anak agar dapat membedakan yang benar dan yang salah, yang baik dan buruk, yang pantas dan tidak pantas.
c.       Memperlakukan anak dengan baik. Untuk itu, orangtua harus dapat berperan dengan baik.
d.      Menasehati anak-anak jika melakukan kesalah atau kekeliruan.

Dalam lingkungan keluarga dikenal dua macam pola sosialisasi, yaitu:
1.      Sosialisasi represif
Ciri-ciri sosialisasi represif antara lain:
-          Menghukum perilaku yang keliru
-          Hukuman dan imbalan materil
-          Kepatuhan anak kepada orangtua
-          Komunikasi sebagai perintah
-          Komunikasi non verbal
2.      Sosialisasi partisipasif
Ciri-ciri sosialisasi partisipasif antara lain:
-          Pemberian imbalan dan sanksi
-          Hukuman dan imbalan simbolis
-          Otonomi anak
-          Komunikasi sebagai interaksi
-          Komunikasi verbal

-          Media sosialisasi teman sepermainan
Peranan positif dari kelompok persahabatan bagi perkembangan kepribadian anak, yaitu:
Remaja merasa aman dan dianggap penting dalam kelompok persahabatan.
Remaja dapat tumbuh dengan baik dalam kelompok persahabatan.
Remaja mendapat tempat yang baik bagi penyaluran rasa kecewa, takut, khawatir, tertekan, gembira yang mungkin tidak di dapatkan di rumah.

-          Media sosialisasi sekolah
Fungsi sekolah dalam proses sosialisasi adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan yang di perlukan siswa serta membentuk kepribadian siswa agar sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma yang ada dalam masyarakat.
-          Media sosialisasi lingkungan kerja
Lingkungan kerja juga mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seseorang. Di lingkungan kerja, seseorang akan berinteraksi dengan teman sekerja, pimpinan dan relasi bisnis. Dalam proses interaksi akan terjadi proses saling mempengaruhi. Pengaruh-pengaruh itu akan menjadi bagian dari dirinya.

-          Media massa sebagai media sosialisasi
Media massa merupakan alat sosialisasi yang penting karena dapat membantu memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang norma-norma dan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar