A. Timah Putih
Timah adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Sn (bahasa Latin: stannum) dan nomor atom 50. Timah memiliki dua kemungkinan bilangan oksidasi, +2 dan +4 yang sedikit lebih stabil. Timah memiliki 10 isotop stabil, jumlah terbesar dalam tabel periodik.
Unsur ini
merupakan logam miskin (logam post-transisi) keperakan,
dapat ditempa (malleable), tidak mudah teroksidasi dalam udara sehingga tahan karat, ditemukan dalam banyak aloy, dan digunakan untuk melapisi logam
lainnya untuk mencegah karat. Timah diperoleh terutama dari mineral kasiterit yang terbentuk sebagai oksida.
Tahap Proses Pemurnian Refinery
Pengolahan Bijih Timah
Karakterisasi Bijih Timah
Bijih
timah yang ditambang di Indonesia umumnya adalah dari jenis endapan timah
aluvial dan sering disebut sebagai endapan timah sekunder atau disebut timah
placer. Jenis bijih timah ini sudah terlepas dari endapan induknya yaitu timah
primer, dan oleh air diendapkan kembali di tempat lain yang lebih rendah.
Secara
ekonomis, mineral penghasil timah putih adalah kasiterit dengan rumus kimia
SnO2, walaupun ada sebagian kecil timah yang dihasilkan dari sulfida seperti
stanit, silindrit, frankeit, kanfieldit dan tealit. Mineral utama yang
terkandung di dalam bijih timah adalah kasiterit, sedangkan mineral ikutannya
adalah pirit, kuarsa, zirkon, ilmenit, galena, bismut, arsenik, stibnit,
kalkopirit, xenotim, dan monasit.
Pengolahan Bijih Timah
Secara
garis besar, pengolahan bijih timah menjadi logam timah terdiri dari operasi konsentrasi/mineral
dressing, dan ekstraksi yaitu peleburan atau smelting dan pemurnian atau
refining.
B.
GAS
ALAM
Produksi gas alam dunia, warna coklat adalah
produksi terbesar, diikuti warna merah
Gas
alam sering juga disebut sebagai gas Bumi atau gas rawa,
adalah bahan bakar fosil berbentuk gas yang terutama
terdiri dari metana
CH4).
Ia dapat ditemukan di ladang minyak, ladang gas Bumi dan juga
tambang batu
bara. Ketika gas yang kaya dengan metana diproduksi melalui pembusukan oleh
bakteri anaerobik dari bahan-bahan organik selain
dari fosil, maka ia disebut biogas. Sumber biogas dapat ditemukan di rawa-rawa, tempat
pembuangan akhir sampah,
serta penampungan kotoran manusia dan hewan.
Komposisi kimia
Komponen
utama dalam gas alam adalah metana (CH4), yang merupakan molekul hidrokarbon
rantai terpendek dan teringan. Gas alam juga mengandung molekul-molekul
hidrokarbon yang lebih berat seperti etana (C2H6),
propana (C3H8)
dan butana (C4H10),
selain juga gas-gas yang mengandung sulfur (belerang). Gas
alam juga merupakan sumber utama untuk sumber gas helium.
Metana
adalah gas rumah kaca yang dapat menciptakan pemanasan
global ketika terlepas ke atmosfer, dan umumnya dianggap sebagai polutan
ketimbang sumber energi yang berguna. Meskipun begitu, metana di atmosfer
bereaksi dengan ozon, memproduksi karbon
dioksida dan air, sehingga efek rumah kaca dari metana yang terlepas ke
udara relatif hanya berlangsung sesaat. Sumber metana yang berasal dari makhluk
hidup kebanyakan berasal dari rayap, ternak (mamalia) dan pertanian
(diperkirakan kadar emisinya sekitar 15, 75 dan 100 juta ton per tahun secara
berturut-turut).
Komponen
|
%
|
Metana (CH4)
|
80-95
|
Etana (C2H6)
|
5-15
|
Propana (C3H8)
and Butana (C4H10)
|
< 5
|
Nitrogen,
helium, karbon dioksida (CO2), hidrogen
sulfida (H2S), dan air dapat juga terkandung di dalam gas alam. Merkuri dapat
juga terkandung dalam jumlah kecil. Komposisi gas alam bervariasi sesuai dengan
sumber ladang gasnya.
Campuran
organosulfur dan hidrogen
sulfida adalah kontaminan (pengotor) utama dari gas yang harus dipisahkan . Gas
dengan jumlah pengotor sulfur yang signifikan dinamakan sour gas dan
sering disebut juga sebagai "acid gas (gas asam)". Gas alam yang
telah diproses dan akan dijual bersifat tidak berasa dan tidak berbau. Akan
tetapi, sebelum gas tersebut didistribusikan ke pengguna akhir, biasanya gas
tersebut diberi bau dengan menambahkan thiol, agar dapat terdeteksi bila
terjadi kebocoran gas. Gas alam yang telah diproses itu sendiri sebenarnya
tidak berbahaya, akan tetapi gas alam tanpa proses dapat menyebabkan
tercekiknya pernapasan karena ia dapat mengurangi kandungan oksigen di udara
pada level yang dapat membahayakan.
Gas
alam dapat berbahaya karena sifatnya yang sangat mudah terbakar dan menimbulkan
ledakan. Gas alam lebih ringan dari udara, sehingga cenderung mudah tersebar di
atmosfer. Akan tetapi bila ia berada dalam ruang tertutup, seperti dalam rumah,
konsentrasi gas dapat mencapai titik campuran yang mudah meledak, yang jika
tersulut api, dapat menyebabkan ledakan yang dapat menghancurkan bangunan.
Kandungan metana yang berbahaya di udara adalah antara 5% hingga 15%.
Ledakan
untuk gas alam terkompresi di kendaraan, umumnya
tidak mengkhawatirkan karena sifatnya yang lebih ringan, dan konsentrasi yang
di luar rentang 5 - 15% yang dapat menimbulkan ledakan.
Kandungan energi
Pembakaran
satu meter kubik gas alam komersial menghasilkan 38 MJ (10.6 kWh).
Peyimpanan dan transportasi
Polyethylene gas main
being laid in a trench.
Metode
penyimpanan gas alam dilakukan dengan "Natural Gas Underground
Storage", yakni suatu ruangan raksasa di bawah tanah yang lazim disebut
sebagai "salt dome" yakni kubah-kubah di bawah tanah yang terjadi
dari reservoir sumber-sumber gas alam yang telah depleted. Hal ini sangat tepat
untuk negeri 4 musim. Pada musim panas saat pemakaian gas untuk pemanas jauh
berkurang (low demand), gas alam diinjeksikan melalui kompresor-kompresor gas
kedalam kubah di dalam tanah tersebut. Pada musim dingin, di mana terjadi
kebutuhan yang sangat signifikan, gas alam yang disimpan di dalam kubah bawah
tanah dikeluarkan untuk disalurkan kepada konsumen yang membutuhkan. Bagi
perusahaan (operator) penyedia gas alam, cara ini sangat membantu untuk menjaga
stabilitas operasional pasokan gas alam melalui jaringan pipa gas alam.
- Transportasi melalui pipa salur.
- Transportasi dalam bentuk Liquefied Natural Gas (LNG) dengan kapal tanker LNG untuk pengangkutan jarak jauh.
- Transportasi dalam bentuk Compressed Natural Gas (CNG), baik di daratan dengan road tanker maupun dengan kapal tanker CNG di laut, untuk jarak dekat dan menengah (antar pulau).
Di
Indonesia, Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Hilir Migas) telah menyusun Master
Plan "Sistem Jaringan Induk Transmisi Gas Nasional Terpadu". Dalam
waktu yang tidak lama lagi sistem jaringan pipa gas alam akan membentang
sambung menyambung dari Aceh-Sumatera Utara-Sumatera Tengah-Sumatera
Selatan-Jawa-Sulawesi dan Kalimantan. Saat ini jaringan pipa gas di Indonesia
dimiliki oleh PERTAMINA dan PGN dan masih terlokalisir terpisah-pisah pada
daerah-daerah tertentu, misalnya di Sumatera Utara, Sumatera Tengah, Sumatera
Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur dan Kalimantan Timur.
Carrier LNG dapat digunakan
untuk mentransportasi gas alam cair (liquefied natural gas, LNG)
menyebrangi samudra, sedangkan truk
tangki dapat membawa gasa alam cair atau gas alam terkompresi (compressed natural gas,
CNG) dalam jarak dekat. Mereka dapat mentransportasi gas alam secara langsung
ke pengguna-akhir atau ke titik distribusi, seperti jalur pipa untuk
transportasi lebih lanjut. Hal ini masih membutuhkan biaya yang besar untuk
fasilitas tambahan untuk pencairan gas atau kompresi di titik produksi,
dan penggasan atau dekompresi di
titik pengguna-akhir atau ke jalur pipa.
Pemanfaatan
Secara garis besar pemanfaatan gas alam dibagi atas 3
kelompok yaitu :
- Gas alam sebagai bahan bakar, antara lain sebagai bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Gas/Uap, bahan bakar industri ringan, menengah dan berat, bahan bakar kendaraan bermotor (BBG/NGV), sebagai gas kota untuk kebutuhan rumah tangga hotel, restoran dan sebagainya.
- Gas alam sebagai bahan baku, antara lain bahan baku pabrik pupuk, petrokimia, metanol, bahan baku plastik (LDPE = low density polyethylene, LLDPE = linear low density polyethylene, HDPE = high density polyethylen, PE= poly ethylene, PVC=poly vinyl chloride, C3 dan C4-nya untuk LPG, CO2-nya untuk soft drink, dry ice pengawet makanan, hujan buatan, industri besi tuang, pengelasan dan bahan pemadam api ringan.
- Gas alam sebagai komoditas energi untuk ekspor, yakni Liquefied Natural Gas (LNG.
Teknologi
mutakhir juga telah dapat memanfaatkan gas alam untuk air conditioner
(AC=penyejuk udara), seperti yang digunakan di bandara Bangkok, Thailand dan
beberapa bangunan gedung perguruan tinggi di Australia.
Gas alam di Indonesia
Pemanfaatan
gas alam di Indonesia dimulai pada tahun 1960-an di mana produksi gas alam dari
ladang gas alam PT Stanvac Indonesia di Pendopo, Sumatera Selatan dikirim
melalui pipa gas ke pabrik pupuk Pusri IA, PT Pupuk Sriwidjaja di Palembang.
Perkembangan pemanfaatan gas alam di Indonesia meningkat pesat sejak tahun
1974, di mana PERTAMINA mulai memasok gas alam melalui pipa gas dari ladang gas
alam di Prabumulih, Sumatera Selatan ke pabrik pupuk Pusri II, Pusri III dan
Pusri IV di Palembang. Karena sudah terlalu tua dan tidak efisien, pada tahun
1993 Pusri IA ditutup,dan digantikan oleh Pusri IB yang dibangun oleh putera-puteri
bangsa Indonesia sendiri. Pada masa itu Pusri IB merupakan pabrik pupuk paling
modern di kawasan Asia, karena menggunakan teknologi tinggi. Di Jawa Barat,
pada waktu yang bersamaan, 1974, PERTAMINA juga memasok gas alam melalui pipa
gas dari ladang gas alam di lepas pantai (off shore) laut Jawa dan kawasan
Cirebon untuk pabrik pupuk dan industri menengah dan berat di kawasan Jawa
Barat dan Cilegon Banten. Pipa gas alam yang membentang dari kawasan Cirebon
menuju Cilegon, Banten memasok gas alam antara lain ke pabrik semen, pabrik
pupuk, pabrik keramik, pabrik baja dan pembangkit listrik tenaga gas dan uap.
Selain
untuk kebutuhan dalam negeri, gas alam di Indonesia juga di ekspor dalam bentuk
LNG (Liquefied Natural Gas)
Salah
satu daerah penghasil gas alam terbesar di Indonesia adalah Aceh. Sumber gas alam
yang terdapat di daerah Kota Lhokseumawe dikelola oleh PT Arun NGL Company.
Gas alam telah diproduksikan sejak tahun 1979 dan diekspor ke Jepang dan Korea
Selatan. Selain itu di Krueng Geukuh, Nanggröe Aceh Barôh (kabupaten Aceh
Utara) juga terdapat PT Pupuk Iskandar Muda pabrik pupuk urea, dengan bahan
baku dari gas alam.
C.
GIPSUM
Kata gipsum
berasal dari kata kerja dalam bahasa Yunani μαγειρεύω, yang artinya memasak. Disebut memasak karena di
daerah Montmartre, Paris, pada beberapa abad yang lalu
orang-orangnya membakar gipsum untuk berbagai keperluan, dan material tersebut
kemudian disebat dengan plester dari Paris. Orang-orang di daerah ini juga
menggunakan gipsum sebagai krim untuk kaki, sampo, dan sebagai produk perawatan
rambut lainnya. Karena gipsum merupakan mineral yang tidak larut dalam air
dalam waktu yang lama, sehingga gipsum jarang ditemui dalam bentuk butiran atau
pasir. Tetapi ada suatu kejadian unik di White Sands National Monument, di negara bagian New Mexico, Amerika Serikat, terdapat 710 km² pasir gipsum putih yang cukup sebagai
bahan baku untuk industri drywall selama 1000 tahun. Kristal gipsum
terbesar dengan panjang lebih dari 10 meter pernah ditemukan di Naica, Chihuihua, Mexico. Gipsum banyak ditemukan di berbagai daerah di dunia, yaitu
Jamaika, Iran, Thailand, Spanyol (penghasil gipsum terbesar di Eropa), Jerman, Italia, Inggris, Irlandia, Manitoba, Ontario, Canada, New York, Michigan, Indiana, Texas, Iowa, Kansas, Oklahoma, Arizona, New Mexico, Colorado, Utah, Nevada, Paris, California, New South Wales, Kalimantan, dan Jawa Barat.
Gipsum dari New South Wales, Australia
Gipsum
adalah salah satu contoh mineral dengan kadar kalsium yang mendominasi pada mineralnya. Gipsum yang paling umum
ditemukan adalah jenis hidrat kalsium
sulfat dengan
rumus kimia CaSO4.2H2O. Gipsum adalah salah satu dari
beberapa mineral yang teruapkan. Contoh lain dari mineral-mineral tersebut
adalah karbonat, borat, nitrat, dan sulfat. Mineral-mineral ini diendapkan di laut, danau, gua dan di lapian garam karena konsentrasi ion-ion oleh
penguapan. Ketika air panas atau air memiliki kadar garam yang tinggi, gipsum
berubah menjadi basanit (CaSO4.H2O) atau juga menjadi
anhidrit (CaSO4). Dalam keadaan seimbang, gipsum yang berada di atas
suhu 108 °F atau 42 °C dalam air murni akan berubah menjadi anhidrit.
Klasifikasi
Gipsum
secara umum mempunyai kelompok yang terdiri dari gipsum batuan, gipsit
alabaster, satin
spar, dan selenit. Gipsum juga dapat diklasifikasikan
berdasarkan tempat terjadinya, yaitu endapan danau garam, berasosiasi dengan belerang, terbentuk sekitar fumarol vulkanik, efflorescence pada tanah atau gua-gua kapur, tudung kubah garam, penudung oksida
besi (gossan) pada endapan pirit di daerah batu gamping.
Pembentukan
Gipsum
terbentuk dalam kondisi berbagai kemurnian dan ketebalan yang bervariasi.
Gipsum merupakan garam yang pertama kali mengendap akibat proses evaporasi air laut diikuti oleh anhidrit dan halit, ketika salinitas makin bertambah. Sebagai mineral evaporit, endapan gipsum berbentuk lapisan
di antara batuan-batuan sedimen batu gamping, serpih
merah, batu pasir, lempung, dan garam batu, serta sering pula berbentuk endapan
lensa-lensa dalam satuan-satuan batuan sedimen. Menurut para ahli, endapan
gipsum terjadi pada zaman
Permian. Endapan
gipsum biasanya terdapat di danau, laut, mata air panas, dan jalur endapan
belerang yang berasal dari gunung api.
Deskripsi
Gipsum
termasuk mineral dengan sistem kristal monoklin 2/m, namun kristal gipsnya
masuk ke dalam sistem kristal orthorombik. Gipsum umumnya berwarna putih,
kelabu, cokelat, kuning, dan transparan. Hal ini tergantung mineral pengotor
yang berasosiasi dengan gipsum. Gipsum umumnya memiliki sifat lunak dan pejal
dengan skala Mohs 1,5 – 2. Berat jenis gipsum antara 2,31 – 2,35, kelarutan dalam air 1,8 gr/liter
pada 0 °C yang meningkat menjadi 2,1 gr/liter pada 40 °C, tapi
menurun lagi ketika suhu semakin tinggi. Gipsum memiliki pecahan yang baik,
antara 66o sampai dengan 114o dan belahannya adalah jenis choncoidal. Gipsum
memiliki kilap sutra hingga kilap lilin, tergantung dari jenisnya. Gores gipsum
berwarna putih, memiliki derajat ketransparanan dari jenis transparan hingga
translucent, serta memiliki sifat menolak magnet atau disebut diamagnetit.
Kegunaan
Penggunaan
gypsum dapat digolongkan menjadi dua macam seperti dipaparkan dibawah ini.
- Yang belum mengalami kalsinasi Dipergunakan dalam pembuatan semen Portland dan sebagai pupuk. Jenis ini meliputi 28% dari seluruh volume perdagangan.
- Yang mengalami proses kalsinasi.Sebagian besar digunakan sebagai bahan bangunan, flester paris, bahan dasar untuk pembuatan kapur, bedak, untuk cetakan alat keramik, tuangan logam, gigi dan sebagainya. Jumlah tersebut meliputi 72% dari seluruh volume perdagangan. Gipsum sebagai perekat mineral mempunyai sifat yang lebih baik dibandingkan dengan perekat organic karena tidak menimbulkan pencemaran udara, murah, tahan api, tahan deteriorasi oleh faktor biologis dan tahat terhadap zat kimia ( Purwadi, 1993). Gipsum mempunyai sifat yang cepat mengeras yaitu sekitar 10 menit. Maka dalam pembuatan papan gipsum harus digunakan bahan kimia untuk memperlambat proses pengerasan tanpa mengubah sifat gipsum sebagai perekat (Simatupang, 1985). Perlambatan tersebut dimaksudkan agar tesedia cukup waktu mulai dari tahap pencampuran bahan sampai tahap pengempaan. Waktu pengerasan gipsum bervariasi tergantung pada kandungan bahan dan airnya. Dalam proses pengerasan gipsum setelah dicampur dengan air maka terjadi hidratasi yang menyebabkan kenaikan suhu. Kenaikan suhu tersebut tidak boleh melebihi suhu 400 C ( Simatupang, 1985 ). Suhu yang lebih tinggi lagi akan mengakibatkan pengeringan gipsum dalam bentuk CaSO4. 2H2O sehingga mengurangi bobot air hidratasi. Pengurangan tersebut akan menyebabkan berkurangnya keteguhan papan gipsum.
Gipsum
memiliki banyak kegunaan sejak zaman prasejarah hingga sekarang. Beberapa kegunaan gipsum yaitu
- Drywall
- Bahan perekat.
- Penyaring dan sebagai pupuk tanah. Di akhir abad 18 dan awal abad 19, gipsum Nova Scotia atau yang lebih dikenal dengan sebutan plaister, digunakan dalam jumlah yang besar sebagai pupuk di ladang-ladang gandum di Amerika Serikat.
- Campuran bahan pembuatan lapangan tenis.
- Sebagai pengganti kayu pada zaman kerajaan-kerajaan. Contohnya ketika kayu menjadi langka pada Zaman Perunggu, gipsum digunakan sebagai bahan bangunan.
- Sebagai pengental tofu karena memiliki kadar kalsium yang tinggi, khususnya di Benua Asia (beberapa negara Asia Timur) diproses dengan cara tradisonal.
- Sebagai penambah kekerasan untuk bahan bangunan
- Untuk bahan baku kapur tulis
- Sebagai salah satu bahan pembuat portland semen
- Sebagai indikator pada tanah dan air
- Sebagai agen medis pada ramuan tradisional China yang disebut Shi Gao.
Saat ini
gipsum sebagai bahan bangunan digunakan untuk membuat papan gypsum dan propil
pengganti triplek dari kayu. Papan gypsum propil adalah salah satu produk jadi
setelah material gypsum diolah melalui proses pabrikasi menjadi tepung. Papan
gypsum propil digunakan sebagai salah satu elemen dari dinding partisi dan
plafon.
D.
BESI
Besi adalah unsur kimia dengan simbol Fe (dari bahasa Latin: ferrum) dan nomor atom 26. Merupakan logam dalam deret
transisi pertama.[3] Ini adalah unsur paling umum di bumi berdasarkan massa, membentuk
sebagian besar bagian inti
luar dan dalam bumi. Besi adalah unsur
keempat terbesar pada kerak bumi. Kelimpahannya dalam planet
berbatu seperti
bumi karena melimpahnya produksi akibat reaksi fusi dalam bintang bermassa besar, di mana produksi nikel-56 (yang meluruh menjadi isotop besi
paling umum) adalah reaksi
fusi nuklir
terakhir yang bersifat eksotermal. Akibatnya, nikel radioaktif adalah unsur terakhir yang diproduksi sebelum keruntuhan
hebat supernova. Keruntuhan tersebut menghamburkan prekursor radionuklida besi ke angkasa raya.
Seperti unsur golongan 8 lainnya, besi berada pada rentang tingkat oksidasi yang lebar, −2 hingga +6, meskipun +2 dan +3 adalah yang
paling banyak. Unsur besi terdapat dalam meteorit dan lingkungan rendah oksigen lainnya, tetapi reaktif dengan oksigen dan air. Permukaan besi segar nampak
berkilau abu-abu keperakan, tetapi teroksidasi dalam udara normal menghasilkan besi oksida hidrat, yang dikenal sebagai karat. Tidak seperti logam lain yang
membentuk lapisan oksida pasivasi, oksida besi menempati lebih banyak
tempat daripada logamnya sendiri dan kemudian mengelupas, mengekspos permukaan
segar untuk korosi.
Logam besi
telah digunakan sejak zaman purba, meskipun paduan tembaga, yang memiliki titik lebur lebih rendah, yang digunakan
lebih awal dalam sejarah manusia. Besi murni relatif lembut, tapi tidak bisa
didapat melalui peleburan. Materi ini mengeras dan diperkuat
secara signifikan oleh kotoran, karbon khususnya, dari proses peleburan. Dengan proporsi karbon
tertentu (antara 0,002% dan 2,1%) menghasilkan baja, yang lebih keras dari besi murni,
mungkin sampai 1000 kali. Logam besi mentah diproduksi di tanur
tinggi, dimana bijih
direduksi dengan batu bara menjadi pig
iron, yang
memiliki kandungan karbon tinggi. Pengolahan lebih lanjut dengan oksigen
mengurangi kandungan karbon sehingga mencapai proporsi yang tepat untuk
pembuatan baja. Baja dan paduan besi berkadar karbon rendah bersama dengan logam lain (baja
paduan) sejauh
ini merupakan logam yang paling umum digunakan oleh industri, karena lebarnya
rentang sifat-sifat yang didapat dan kelimpahan batuan yang mengandung besi.
Senyawa
kimia besi memiliki banyak manfaat. Besi oksida dicampur dengan serbuk
aluminium dapat dipantik untuk membuat reaksi
termit, yang
digunakan dalam pengelasan dan pemurnian bijih. Besi membentuk senyawa biner
dengan halogen dan kalsogen. Senyawa organologamnya antara lain
ferosen, senyawa sandwich pertama yang ditemukan.
Besi
memainkan peranan penting dalam biologi, membentuk kompleks dengan oksigen
molekuler dalam hemoglobin dan myoglobin; kedua senyawa ini adalah protein pengangkut
oksigen dalam
vertebrata. Besi juga logam pada bagian aktif sebagian besar enzim redoks yang berperan dalam respirasi seluler serta oksidasi
dan reduksi
dalam tumbuhan dan hewan.
Karakteristik
Sifat-sifat mekanis
Material
|
TS
(MPa) |
|
11000
|
||
Ausformed
(hardened) steel
|
2930
|
850–1200
|
2070
|
600
|
|
1380
|
400
|
|
1200
|
350
|
|
Besi
dingin
|
690
|
200
|
Besi
kecil-butiran
|
340
|
100
|
Besi
mengandung karbon
|
140
|
40
|
Murni,
besi kristal tunggal
|
10
|
3
|
Sifat
mekanik besi dan paduannya dapat dievaluasi menggunakan berbagai uji, termasuk uji
Brinell, uji
Rockwell dan uji
kekerasan Vickers.
Data pada besi begitu konsisten sehingga sering digunakan untuk kalibrasi
peralatan atau uji perbandingan.[5][6] Namun, sifat mekanik besi sangat dipengaruhi oleh kemurnian
sampel: besi murni kristal tunggal untuk keperluan penenelitian faktanya lebih
lunak daripada aluminium,[4] dan besi hasil produksi industri yang paling murni (99,99%)
memiliki kekerasan 20–30 Brinell.[7] Kenaikan kandungan karbon dalam besi akan menyebabkan
kenaikan yang signifikan pada kekerasan dan kekuatan tarik. Kekerasan maksimum 65
Rc
dicapai dengan kadar karbon 0.6%, meskipun prosedur ini untuk logam dengan daya
tarik rendah[8]
Volume molar vs tekanan untu besi-α pada temperatur kamar
Karena
signifikansinya untuk inti planet, sifat fisik besi pada tekanan dan suhu
tinggi juga telah dipelajari secara mendalam. Bentuk besi yang stabil di bawah
kondisi standar dapat mengalami tekanan hingga 15 GPa sebelum berubah menjadi
bentuk tekanan tinggi, seperti yang dijelaskan pada bagian selanjutnya.
E.
URANIUM
Uranium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang U dan nomor atom 92. Ia merupakan logam putih keperakan yang termasuk dalam
deret
aktinida tabel periodik. Uranium memiliki 92 proton dan 92 elektron, dengan elektron valensi 6. Inti uranium mengikat sebanyak 141 sampai dengan 146 neutron, sehingganya terdapat 6 isotop uranium. Isotop yang paling
umum adalah uranium-238 (146 neutron) dan uranium-235 (143 neutron). Semua isotop uranium tidak stabil dan bersifat radioaktif lemah. Uranium memiliki bobot atom terberat kedua (setelah plutonium) di antara semua unsur-unsur kimia yang dapat ditemukan
secara alami.[3]
Massa jenis uranium kira-kira 70% lebih besar daripada timbal, namun tidaklah sepadat emas ataupun tungsten. Uranium dapat ditemukan secara alami dalam konsentrasi
rendah (beberapa bagian per juta (ppm)) dalam tanah, bebatuan, dan
air.
Uranium
yang dapat dijumpai secara alami adalah uranium-238 (99,2739–99,2752%),
uranium-235 (0,7198–0,7202%), dan sekelumit uranium-234 (0,0050–0,0059%). Uranium meluruh
secara lambat dengan memancarkan partikel alfa. Umur paruh uranium-238 adalah sekitar 4,47 milyar tahun, sedangkan untuk uranium-235 adalah 704 juta tahun.[4] Oleh sebab itu, uranium dapat digunakan untuk penentuan umur
Bumi.
Little Boy, bom atom yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat di Hiroshima, Jepang berhulu ledak uranium
Uranium-235
merupakan satu-satunya isotop unsur kimia alami yang bersifat fisil (yakni dapat mempertahankan reaksi
berantai pada fisi nuklir), sedangkan uranium-238 dapat dijadikan fisil
menggunakan neutron cepat. Selain itu, uranium-238 juga dapat ditransmutasikan
menjadi plutonium-239 yang bersifat fisil dalam reaktor nuklir. Isotop uranium lainnya yang juga bersifat fisil adalah uranium-233, yang dapat dihasilkan dari torium.
Manfaat Urainium
Manfaat
uranium untuk kehidupan manusia sangat banyak sekali, ia dapat dijadikan
sebagai tenaga nuklir yang sangat penting. Uranium memiliki banyak manfaat bagi
kehidupan manusia, asalkan manusianya dapat mengelola dan mendesain uranium
dengan sedemikian rupa, maka dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang. Namun,
jangan sampai menyalahgunakan keberadaan uranium, misalnya dipakai sebagai
bahan dasar pembuat peledak yang dijual di pasar gelap.
Tentu saja
hal itu akan sangat merugikan orang banyak, terutama mereka yang tidak bersalah
dan tidak tahu apa-apa. Lalu, apa saja manfaat uranium bagi kehidupan
manusia? Untuk lebih jelasnya, berikut ini beberapa manfaat uranium di
sekitar kita :
a. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
(PLTN)
Sebuah
energi yang dihasilkan dari reaksi fisi nuklir di dalam sebuah reaktor nuklir,
dapat dimanfaatkan menjadi energi pembangkit listrik. Hampir disetiap negara
maju di dunia saat ini sudah menggunakan tenaga nuklir untuk persediaan listrik
di negaranya masing-masing. Salah satu bentuk reaktor nuklir, yaitu
reaktor tak bertekanan. Cara kerjanya adalah sebagai berikut :
Sebuah
reaktor yang menghasilkan energi panas dari batang-batang bahan bakar.
1. Energi panas tersebut bersamaan
dengan air yang dialirkan menuju alat penukar panas untuk dipisahkan.
2. Selanjutnya, uap panas dipisahkan
dari air untuk menggerakkan sebuah turbin yang bisa menghasilkan listrik.
3. Sementara air tadi, didinginkan dan
dipompa untuk dikembalikan ke dalam reaktor.
4. Air dijaga dalam tekanan yang
tinggi, yaitu sebesar 160 atm. Oleh karena itu, reaktor ini dinamakan reaktor
air bertekanan.
Ada banyak
alternatif yang dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik, ada dari minyak
bumi, atau zat sejenis. Namun belum banyak yang tahu, manfaat kulit pisang juga dapat menghasilkan listrik.
b.
Menunjang
Bidang Pertanian
Ada
beberapa manfaat uranium yang bisa dipakai dalam bidang pertanian,
antara lain sebagai berikut :
1.
Memberantas
Hama Penyakit
Caranya,
yaitu dengan menyinarkan radiasi pada hama serangga. Hal itu mengakibatkan
serangga jantan akan mengalami kemandulan. Setelah itu dilepas di areal
pertanian. Dengan harapan terjadi perkawinan antara serangga jantan mandul
dengan betina. Telur hasil perkawinan tidak akan menetas, sehingga akan mengganggu
populasi hama serangga tersebut.
2.
Pembuatan
Bibit Unggul
Dengan
cara radiasi, sebuah spesies tanaman di bidang pertanian dapat dicari dan
dijadikan bibit unggul. Hasil seperti itu sudah dilakukan di Indonesia untuk
menemukan bibit unggul tanaman padi dengan varietas terbaik. Dengan begitu,
masyarakat Indonesia dapat memproduksi dan mengkonsumsi padi bibit unggul yang
aman dan sehat.
3.
Menyimpan Bahan Makanan Lebih Lama
Perlu
diketahui bahwa bahan makanan, seperti kentang dan bawang merah jika disimpan
terlalu akan bertunas. Oleh karena itu, sebelum disimpan terlebih dahulu
disinari radiasi dengan dosis tertentu. Dengan begitu, bahan makanan tersebut
tidak akan bertunas dan lebih lama disimpan untuk dijadikan persediaan. Itulah
sedikit informasi yang bisa diberikan mengenai manfaat uranium.
c. Sebagai proyektil (peluru)
Perlu
diketahui bahwa secara kimiawi uranium merupakan logam berat berwarna keperakan
dan bersifat sangat padat. Pada suhu dan tekanan yang tinggi, logam uranium
dapat menyala dan membentuk kabut. Aerosol uranium bersifat cair dan sangat
panas. Oleh karena itu, beberapa kalangan khususnya militer memanfaatkannya
untuk dipakai dalam sistem persenjataan konvensional yang bersifat taktis.
Uranium
dapat digunakan sebagai senjata penembus berenergi kinetis. Senjata seperti ini
biasanya dipergunakan dalam sistem senjata anti tank atau kendaraan lapis baja
lainnya. Dengan begitu, saat ditembakkan dapat menembus kulit atau body
kendaraan lapis baja. Cukup efisien hingga tidak sedikit negara yang telah
mengembangkannya sebagai senjata taktis konvensional.
Anda
bisa membayangkan sebuah proyektil berbasis kinetik ditembakkan dengan
kecepatan 1000 m/detik melalui sebuah pipa. Cairan uranium atau disebut slug
yang ditembakkan inilah mampu menembus dinding lapis baja sebuah kendaraan
militer dengan mudah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar